Sunday 24 June 2018

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Tugas Makalah Guna Memenuhi
Mata Kuliah : IAD,ISD,IBD
Dosen Pengampu : Sayful Mujab,M.S.I

Disusun Oleh :
Riza Maulana  (1520110055)
Siti Fatimah Azzahroh  (1520110066)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN ) KUDUS
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM /PRODI  AS
TAHUN AJARAN 2015/2016





BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Masyarakat  dan kebudayaan sebagai suatu kesatuan yang mana bagian – bagiannya dan unsur – unsurnya saling terkait antara satu dengan lainnya, sebagai suatu system yang bulat. Menurut pandangan dari C. L.de Secondat , Baron, de la brede de Montesquieu yang di kemukakan dalam bukunya yang terkenal L’espirit des lois (1748) mengatakan bahwa keaneragaman masyarakat itu , di samping lebih di sebabkan oleh akibat dari sejarah mereka masing – masing , juga karena pengaruh lingkungan alam dan struktur  internalnya , oleh karenanya sesuatu unsur atau adat dalam suatu kebudayaan tidak dapat di nilai dari pandangan kebudayaan lain,melainkan harus dari system nilai yang ada dalam kebudayaan itu sendiri.
Atas dasar itu, ia mengajukan konsep pemikiran bahwa pada dasarnya kebudayaan umat manusia adalah berkembang melalui suetu tingkat – tingkat evolusi tertentu. Dalam perubahan suatu lingkunagan alam dapat pula mengakibatkan terjadinya perubahan kebudayaan, selama perjalanan waktu yang lama, dengan akal yang di milikinya makhluk manusia semakin memiliki kemampuan menyempurnakan kebudayaan yang di milikinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kebudayaan ?
2. Bagaimana Ilmu Budaya Dasar sebagai ilmu Kemanusiaan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kebudayaan
2.  Untuk mengetahui  Ilmu Budaya Dasar sebagai Ilmu Kemanusiaan




BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan
            Istilah kebudayaan atau culture dalam bahasa inggris, berasal dari kata kerja dalam bahasa latin colere yang berarti bercocok tanam dan bahkan di kalangan penulis agama Kristen istilah cultura juga dapat diartikan sebagai ibadah atau sembahyang. Dalam bahasa Indonesia, kata kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta Buddhayah yaitu, bentuk jamak dari kata buddi ( budi atau akal) da nada kalanya juga di tafsirkan bahwa kata budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk ‘’ budi – daya’’ yang berarti daya dari budi yaitu berupa cipta , karsa dan rasa. Karenanya ada juga yang mengartikan bahwa kebudayaan merupakan hasil dari cipta, karsa, dan rasa.
            Sejak 1871 E. B. Tylor mencoba mendifinisikan kata budaya sebagai keseluruhan yang kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat, dan berbagai kemampuan serta kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
A. L. Kroeber dan C Kluckhohn dalam culture : A Critical Review of Concepts and definitions (1952). Dalam bukunya itu mengutarakan bahwa yang dimaksud dengan kebudayaan adalah keseluruhan pola- pola tingkah laku, baik eksplisit maupun implisit yang diperoleh dan diturunkan melalui symbol, yang akhirnya mampu membentuk sesuatu yang khas dari kelompok – kelompok manusia, termasuk perwujudannya dalam benda – benda materi. Dalam hal ini , struktur social hanya dianggap sebagai salah satu segi dari masyarakat.[1]
            Budaya sebagai system pemikiran mencakup system gagasan, konsep – konsep , aturan – aturan serta pemaknaan yang mendasari yang di wujudkan dalam kehidupan yang dimilikinya melalui proses belajar. Oleh karenanya C Geertz berpendapat bahwa kebudayaan adalah system kemaknaan yang di miliki bersama, dan kebudayaan merupakan hasil dari proses social dan bukan dari proses perorangan.[2]



B. Ilmu Budaya Dasar sebagai Ilmu Kemanusiaan
            Ilmu budaya dasar termasuk ilmu baru di Indonesia. Sekitar tahun 1970 ilmu tersebut baru di perkenalkan oleh para cendekiawan kita. Sasaran ilmu ini adalah masalah – masalah manusia dan budayanya, termasuk mencakup filsafat, teologi, sejarah, seni dan cabang – cabangnya, termasuk seni sastra seni music, seni lukis, dan sebagainya. Ilmu budaya dasar lebih tepat kiranya jika dipandang sebagai suatu system pendekatan yang memanfaatkan ilmu – ilmu tersebut dalam usaha memecahkan masalah – masalah yang di hadapi manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk berbudaya .
 Ilmu budaya dasar yang kita kenal ini di luar negeri terutama di negara – negara barat di kenal dengan istilah “ humaniora “ yang merupakan istilah lain dari “ the humanities “. Istilah ini berasal dari bahasa latin “ humanus “ artinya kurang lebih makna dengan istilah bahasa Indonesia manusiawi, berbudaya dan halus. Istilah ilmu budaya dasar yang telah kita kenal kini sebetulnya merupakan terjemahan atau alih bahasa dari “ basic humanities” yang pertama kali menggunakan istilah itu dan sekaligus memprakarsai dimasukkannya ilmu tersebut je dalam kurikulum pendidikan kita adalah Prof. Dr. Harsya. W. Bachtiae. Di samping istilah ilmu budaya dasar , untuk ilmu yang sama ada yang menyebut “ ilmu – ilmu kemanusiann” dan ada pula yang menyebut “ pengetahuan budaya “

Pendek kata dalam usaha manusia menemukan nilai-nilai yang di rindukanya sesuai dengan kedudukannya sebagai “homohumanus” atau sebagai mhkluk berbudaya, baik sebagau mahkluk individu, mahkluk social maupun mahkluk  ciptaan tuhan.Dua kekayaan yang membedakan antara manusia dengan mahluk lain ialah akal dan budi, memungkinkan munculnya cipta,karsa dan rasa pada diri setiap manusia. Karena akal dan budi ini lahirlah cara dan pola hidup manusi yang berbeda dengan cara dan pola hidup mahkluk yang lain.Sehingga pada satu sisi lahirlah usaha –usaha manusia untuk menguasai alam demi menciptakan kehidupan yang dirasanya menyenangkan. Pada sisi lain hal ini dapat di pastikan memungkinkan timbulnya berbagai masalah yang dampaknya dapat mengenai pihak-pihak lain, baik manusi lain, mahkluk lain, maupun alam pada umumnya.





DAFTAR PUSTAKA
Poerwanto, Hari. 2000. Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar



[1] Hari Poerwanto,  Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), hlm. 51-53.
[2] Ibid., hlm 58.

No comments:

Post a Comment

TES WAWASAN KEBANGSAAN CPNS LATIHAN SOAL

TES WAWASAN KEBANGSAAN (JUMLAH SOAL : 45 ) 1.Proses Islamisasi di Nusantara terjadi melalui berbagai bentuk, kecuali : A. Kesenian dan...